Beberapa hari yang lalu saya mengunjungi toko buku Gramedia dengan teman guru. Waktu sampai di lantai 2 mata saya langsung tertuju ke rak buku-buku Kristen. Saya mulai melihat satu persatu dan akhirnya tangan saya menyentuh salah satu buku dengan cover warna merah berjudul "Crazy Love". Ternyata bukan hanya tampilannya yang menarik tapi isinya juga sangat luar biasa. Baru membaca beberapa lembar bab 1 saya langsung merasakan bahwa bukan kebetulan saya harus membaca buku ini. Beberapa menit itu menjadi begitu berarti walaupun saya tidak membelinya karena uang di dompet saya tak cukup :(..
Apa yang sudah menyentuh hati saya dari membaca beberapa menit bab 1 dari buku ini?
Yang sangat menyentuh saya adalah pesan tentang 'terobsesi dengan cinta Tuhan'.
Satu hal yang sepertinya sangat sederhana tapi sesungguhnya mulai hilang dari gereja masa kini.
Jika sebuah pertanyaan ditujukan kepada saya 'apa yang membuat saya berdoa atau apa yang paling sering saya sampaikan dalam doa saat saya berdoa di rumah ataupun di gereja?'
Maka jawaban jujur yang terlontar dari mulut saya adalah meminta penyertaan Tuhan dan berkatNya.
Lalu mungkin semua orang akan bilang "loh apa salahnya meminta penyertaan dan berkatNya? Bukankah semua orang juga berdoa untuk hal yang sama?!"
Iya, saya dan mungkin hampir kita semua tak pernah berhenti menyampaikan permohonan kita kepada Tuhan, tapi ada satu esensi yang hilang secara tak sadar, yakni membiarkan hadiratNya memenuhi seluruh pikiran kita.
Kapan terakhir kali kita datang ke hadiratNya hanya untuk Dia secara total dan bukan karena kita terhimpit masalah dan butuh berkat penyertaanNya atau penghiburanNya?
Kapan terakhir kali kita begitu rindu untuk Dia, hanya Dia dan hadiratNya seperti Daud yang mengibaratkan kerinduannya akan Firman Tuhan seperti rusa yang merindukan aliran air sungai?
Saya ingat bahwa itu sudah bertahun-tahun yang lalu saat saya jatuh cinta pertama kali padaNya...
sudah sangat lama.....hingga saya kembali menemukan buku ini di Gramed dan menyadari bahwa yang saya lakukan setiap hari saat datang kepadaNya adalah seperti seorang anak yang datang ke pelukan bapanya hanya untuk mendapatkan permen dan bukan karena ia rindu untuk berdiam dalam pelukan papanya. Yang saya nanti-nantikan bukan berada di pelukan papa tapi bagaimana membuat papa senang dan akhirnya saya bisa mendapatkan permen dari kantung papa seperti yang dikhotbahkan Pak Tong dalam KPIN minggu lalu.
Berapa banyak kali kita sama seperti anak kecil yang hanya ingin permen?
Saya kembali diingatkan Tuhan lewat buku ini untuk memperbaiki motivasi saya bersama Tuhan. Bukan tentang berkat tapi karena kita terobsesi dengan cintaNya yang besar... TEROBSESI akan cintaNya yang membuat kita berani mengambil resiko-resiko besar dalam hidup ini tanpa menimbang-nimbang...
Sebagaimana Daud begitu merindukan hadirat Allah biarlah kerinduan yang sama juga ada di hati kita untuk datang menyembah Dia...
Tuhan memberkati!
No comments:
Post a Comment