Friday, June 29, 2012

Berdoa Bagi Israel

Syalom...
Dari hari Sabtu sampai Kamis kemarin (tanggal 23-28 Juni) saya diperkenankan Tuhan untuk ambil bagian dalam sebuah pelayanan sebagai penerjemah bagi hamba-hamba Tuhan dari Belanda- Pak Nico dan Ibu Josta Aarnoudse. Kami melayani di Kupang,Soe dan Kefa lewat Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) dan seminar. 6 hari pelayanan ini sungguh sangat memberkati hidup saya. Tuhan memperbaharui cinta saya. Dia membuat kasih mula-mula itu kembali menyala-nyala.

Selama 6 hari pelayanan di Kupang, Soe dan Kefa banyak hal yang saya pelajari, tapi dari semuanya ada satu hal PENTING yang akan saya bagikan hari ini, yakni berdoa bagi Israel. 
Menorah

Tahukah teman-teman bahwa orang Israel saat ini sedang membuat menorah? Menorah adalah 7 kaki dian yang terbuat dari emas murni.
Menorah yang menjadi Lambang Negara Israel adalah kandil (kaki dian) bercabang 7, yang dahulu diletakkan di Bait Allah Yahudi. Tidak diketahui secara pasti dimana keberadaan Menorah yang dulu diletakkan di Bait Allah karena sejak kota Jerusalem diratakan dengan tanah pada tahun 70 Masehi oleh Jenderal Titus, keberadaan Menorah tersebut tidak diketahui lagi sampai saat ini.
Orang Israel membuat menorah karena mereka sedang menantikan Mesias yang dijanjikan dalam perjajian lama. Mereka masih sedang menantikan kedatangan mesias sedangkan kita orang kristen sedang menantikan kedatangan Mesias yang kedua kali. Di sini kita sebagai orang Israel rohani --sebagaimana rasul Paulus katakan dalam Galatia 3:29 Dan jikalau kamu adalah milik Kristus maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah-- kita perlu berdoa bagi Israel. Seumpama pohon, maka mereka adalah akar dan kita adalah ranting-ranting. Akar membuat pohon tetap kuat sehingga ranting dapat terus berdiri dan menghasilkan buah. Dengan demikian berdoa bagi Israel adalah hal yang sangat penting.  Kita perlu mendoakan mereka supaya hati mereka dapat terbuka untuk menerima Yesus Kristus sebagai mesias.

Mazmur 122: 6-9  mengatakan;
Berdoalah untuk kesejahteraan Yerusalem: "Biarlah orang-orang yang mencintaimu mendapat sentosa.
Biarlah kesejahteraan ada di lingkungan tembokmu, dan sentosa di dalam purimu!"
Oleh karena saudara-saudaraku dan teman-temanku aku hendak mengucapkan: "Semoga kesejahteraan ada di dalammu!"
Oleh karena rumah TUHAN, Allah kita, aku hendak mencari kebaikan bagimu.
Biarlah ini menjadi doa bagi kita setiap hari.. Mari doakan kesejahteraan Israel! Biarlah kasih Allah di dalam Kristus yang melampaui segala akal dan pikiran dapat membuka hati mereka untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruslamat yang selama ini mereka nantikan.

Damai sejahtera atas Yerusalem. Amin

Monday, June 18, 2012

Reading Crazy Love in A Few Minutes

Beberapa hari yang lalu saya mengunjungi toko buku Gramedia dengan teman guru. Waktu sampai di lantai 2 mata saya langsung tertuju ke rak buku-buku Kristen. Saya mulai melihat satu persatu dan akhirnya tangan saya menyentuh salah satu buku dengan cover warna merah berjudul "Crazy Love". Ternyata bukan hanya tampilannya yang menarik tapi isinya juga sangat luar biasa. Baru membaca beberapa lembar bab 1 saya langsung merasakan bahwa bukan kebetulan saya harus membaca buku ini. Beberapa menit itu menjadi begitu berarti walaupun saya tidak membelinya karena uang di dompet saya tak cukup :(..


Apa yang sudah menyentuh hati saya dari membaca beberapa menit bab 1 dari buku ini?

Yang sangat menyentuh saya adalah pesan tentang 'terobsesi dengan cinta Tuhan'.
Satu hal yang sepertinya sangat sederhana tapi sesungguhnya mulai hilang dari gereja masa kini.
Jika sebuah pertanyaan ditujukan kepada saya 'apa yang membuat saya berdoa atau apa yang paling sering saya sampaikan dalam doa saat saya berdoa di rumah ataupun di gereja?'
Maka jawaban jujur yang terlontar dari mulut saya adalah meminta penyertaan Tuhan dan berkatNya.
Lalu mungkin semua orang akan bilang "loh apa salahnya meminta penyertaan dan berkatNya? Bukankah semua orang juga berdoa untuk hal yang sama?!"

Iya, saya dan mungkin hampir kita semua tak pernah berhenti menyampaikan permohonan kita kepada Tuhan, tapi ada satu esensi yang hilang secara tak sadar, yakni membiarkan hadiratNya memenuhi seluruh pikiran kita.

Kapan terakhir kali kita datang ke hadiratNya hanya untuk Dia secara total dan bukan karena kita terhimpit masalah dan butuh berkat penyertaanNya atau penghiburanNya?

Kapan terakhir kali kita begitu rindu untuk Dia, hanya Dia dan hadiratNya seperti Daud yang mengibaratkan kerinduannya akan Firman Tuhan seperti rusa yang merindukan aliran air sungai?
Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah. Jiwaku haus kepada Allah , kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah? (mazmur 42:2-3)
Saya ingat bahwa itu sudah bertahun-tahun yang lalu saat saya jatuh cinta pertama kali padaNya...
sudah sangat lama.....hingga saya kembali menemukan buku ini di Gramed dan menyadari bahwa yang saya lakukan setiap hari saat datang kepadaNya adalah seperti seorang anak yang datang ke pelukan bapanya hanya untuk mendapatkan permen dan bukan karena ia rindu untuk berdiam dalam pelukan papanya. Yang saya nanti-nantikan bukan berada di pelukan papa tapi bagaimana membuat papa senang dan akhirnya saya bisa mendapatkan permen dari kantung papa seperti yang dikhotbahkan Pak Tong dalam KPIN minggu lalu.


Berapa banyak kali kita sama seperti anak kecil yang hanya ingin permen?

Saya kembali diingatkan Tuhan lewat buku ini untuk memperbaiki motivasi saya bersama Tuhan. Bukan tentang berkat tapi karena kita terobsesi dengan cintaNya yang besar... TEROBSESI akan cintaNya yang membuat kita berani mengambil resiko-resiko besar dalam hidup ini tanpa menimbang-nimbang...

Sebagaimana Daud begitu merindukan hadirat Allah biarlah kerinduan yang sama juga ada di hati kita untuk datang menyembah Dia...

Tuhan memberkati!

Thursday, June 7, 2012

Bertobatlah!! Mengapa Harus Binasa?


Bertobatlah!! Mengapa harus binasa??

Statement diatas adalah sebuah tema yang diangkat dalam Kebaktian Penyegaran Iman Nasional (KPIN) di Kupang selama 2 hari, tanggal 7-8 Juni 2012 dengan pengkhotbah Bpk. Pdt. Dr. Stephen Tong.

Firman Tuhan malam pertama terambil dalam Matius 3:1-3;

3:1 Pada waktu itu tampillah Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan memberitakan:
3:2 "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"
3:3 Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi Yesaya ketika ia berkata: "Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya."

Pak Tong memulai khotbahnya dengan bertanya, mengapa kita harus bertobat?
Kenapa orang Kristen atau orang yang terlihat saleh yang memeluk agama apapun mesti bertobat?
Bukankah kita bukan seorang pembunuh, kita bukan perokok, bukan peminum, bukan seorang pezinah, bukan pencuri dan pelaku kejahatan apapun.. kenapa mesti bertobat?

Jawaban untuk pertanyaan ini adalah "karena kita orang berdosa'.

Loh, tapi saya rasa saya sudah cukup baik, lantas apa yang membuat saya berdosa dan btuuh pertobatan?

Mari kita lihat apa kata alkitab tantang dosa:
Ada 2 kata dosa yang digunakan dalam kitab perjanjian baru:
1.  kata kerja Yunani αμαρτανω - hamartanô, "berbuat dosa", "melanggar", mirip dengan kata Ibrani חטא - KHÂTÂ', "meleset dari sasaran yang dituju".
2. Adikia
Adikia berarti perbuatan yang tidak benar. Hal ini merupakan perbuatan lahiriah atau dari luar, yang dinilai merupakan sesuatu perbuatan yang tidak benar sama seperti yang dikatakan oleh hukum- hukum dunia tentang orang bersalah. Di pengadilan ketika semua pemeriksaan sudah selesai, maka hakim akan memvonis, bahwa Saudara bersalah. Itulah "adikia", berarti Saudara sudah berbuat salah. Tetapi Perjanjian Baru sama dengan Perjanjian Lama, sama-sama wahyu yang diberikan oleh Allah yang suci, satu sumber, satu Roh Kudus, satu Allah yang memberikan wahyu baik kepada Perjanjian Lama dengan media bahasa Ibrani maupun kepada orang-orang di Perjanjian Baru dengan media bahasa Yunani. Sumbernya satu, Allah yang satu, standard yang satu. (Sumber: C3I)

Menurut definisi pertama yakni kata Hamartia, segala perbuatan yang meleset dari sasaran itulah dosa. sejak manusia pertama jatuh dalam dosa maka kita semua telah kehilangan kemuliaan Allah dan layak mati. Sebaik apapun kita berusaha tetap saja kita tak dapat menjadi cukup benar dihadapan Allah. Sebesar apa kebaikan kita tapi jika ada sebuah kesalahan kecil yang kita lakukan maka tetap saja kita berdosa.
Alkitab mengatakan bahwa perbuatan baik manusia sama seperti sekam yang ditiup angin dan sama seperti kain kotor dihadapan Allah. semuanya tak dapat memenuhi standar Allah tentang kekudusan.

Kalau demikian apa yang perlu kita lakukan?
Jika semua perbuatan baik kita tak dapat menolong kita atapun menyelamatkan kita dari maut, lantas apa yang harus kita lakukan untuk selamat?

Kita butuh PERTOBATAN.

Tuhan membenci dosa tapi Ia mengasihi orang berdosa dan tidak ingin mereka binasa sehingga Ia mengutus anakNya Yesus Kristus mati bagi dosa-dosa kita diatas kayu salib. (Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.)

Dengan bertobat, menyadari bahwa kita berdosa dan menyesali dosa-dosa kita lalu menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruslamat maka kita diselamatkan entah sebesar apapun dosa yang pernah kita lakukan di masa lalu atau saat ini.
saya dan saudara butuh Yesus..
Kita perlu Yesus untuk mengisi kekosongan dalam hati kita. Kita butuh Yesus untuk mengubah hidup kita. Kita butuh Yesus untuk menghapus masa lalu kita yang kelam.

Saya dan Saudara butuh Yesus. 

Sesali dosamu dan berdoa:

Tuhan Yesus, saya mengaku bahwa saya orang berdosa. Saya seharusnya binasa tapi lewat pengorbanaMu di Golgota saya beroleh selamat. Saya percaya bahwa Kau Tuhan dan Juruslamat yang tlah menebus segala dosa saya. Masuklah dalam hati saya dan ubahlah seluruh hidup saya. Jadilah Tuhan dan juruslamat saya.
Dlam nama Tuhan Yesus saya berdoa.
Amin.

Tuhan memberkatimu!!!