Monday, October 31, 2011

Mengandalkan Tuhan

Happy Monday!!!
Jadi ceritanya hari ini saya libur.. thank God! LOL
kenapa bisa libur? hmm, bagi teman-teman yang latar belakang gerejanya presbiterian pasti tahu kalau hari ini kita merayakan hari reformasi. Gereja Masehi Injili di Timor sendiri biasanya merayakan bulan Oktober sebagai bulan keluarga dan penutupan bulan keluarga jatuh pada tanggal 31, sekaligus marayakan hari reformasi atau HUT GMIT. dulu waktu saya masih kecil kami biasanya merayakan hari reformasi dengan ibadah padang. pernah sekali dulu waktu masih SD kami beribadah subuh di dekat sawah dan sehabis ibadah ibu-ibu biasanya berjualan makanan misalnya jagung rebus, ubi, bubur kacang hijau,dll. yang pastinya itu pengalaman indah tentang hari reformasi. sayangnya beberapa tahun terakhir ini ibadah padang mulai kurang diminati (mungkin hanya untuk jemaat saya..hehehe).
ya, apapun bentuk ibadahnya yang penting kita masih bisa beribadah..

Ok, itu tadi hanya sekilas tentang bulan keluarga. sebenarnya hari ini saya ingin share sedikit dari apa yang baru saja saya dapatkan pagi tadi dalam 'sate'. bacaannya terambil dari 2 Tawarikh 13: 1-22
(Text Alkitab 'Indonesia terjemahan Baru)


13:1 Dalam tahun kedelapan belas zaman raja Yerobeam menjadi rajalah Abia atas Yehuda.
13:2 Tiga tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Mikhaya, anak Uriel dari Gibea. Dan ada perang antara Abia dan Yerobeam.
13:3 Abia memulai perang dengan pasukan pahlawan-pahlawan perang, yang jumlahnya empat ratus ribu orang pilihan, sedangkan Yerobeam mengatur barisan perangnya melawan dia dengan delapan ratus ribu orang pilihan, pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa.
13:4 Lalu Abia berdiri di atas gunung Zemaraim, yang termasuk pegunungan Efraim, dan berkata: "Dengarlah kepadaku, Yerobeam dan seluruh Israel!
13:5 Tidakkah kamu tahu, bahwa TUHAN Allah Israel telah memberikan kuasa kerajaan atas Israel kepada Daud dan anak-anaknya untuk selama-lamanya dengan suatu perjanjian garam?
13:6 Tetapi Yerobeam bin Nebat, hamba Salomo bin Daud, telah bangkit memberontak melawan tuannya.
13:7 Petualang-petualang, orang-orang dursila, berhimpun padanya; mereka terlalu kuat bagi Rehabeam bin Salomo, yang masih muda dan belum teguh hati, dan yang tidak dapat mempertahankan diri terhadap mereka.
13:8 Tentu kamu menyangka, bahwa kamu dapat mempertahankan diri terhadap kerajaan TUHAN, yang dipegang keturunan Daud, karena jumlah kamu besar dan karena pada kamu ada anak lembu emas yang dibuat Yerobeam untuk kamu menjadi allah.
13:9 Bukankah kamu telah menyingkirkan imam-imam TUHAN, anak-anak Harun itu, dan orang-orang Lewi, lalu mengangkat imam-imam menurut kebiasaan bangsa-bangsa negeri-negeri lain, sehingga setiap orang yang datang untuk ditahbiskan dengan seekor lembu jantan muda dan tujuh ekor domba jantan, dijadikan imam untuk sesuatu yang bukan Allah.
13:10 Tetapi kami ini, Tuhanlah Allah kami, dan kami tidak meninggalkan-Nya. Dan anak-anak Harunlah yang melayani TUHAN sebagai imam, sedang orang Lewi menunaikan tugasnya,
13:11 yakni setiap pagi dan setiap petang mereka membakar bagi TUHAN korban bakaran dan ukupan dari wangi-wangian, menyusun roti sajian di atas meja yang tahir, dan mengatur kandil emas dengan pelita-pelitanya untuk dinyalakan setiap petang, karena kamilah yang memelihara kewajiban kami terhadap TUHAN, Allah kami, tetapi kamulah yang meninggalkan-Nya.
13:12 Lihatlah, pada pihak kami Allah yang memimpin, sedang imam-imam-Nya siap meniup tanda serangan terhadap kamu dengan nafiri isyarat-isyarat. Hai orang Israel, jangan kamu berperang melawan TUHAN, Allah nenek moyangmu, karena kamu tidak akan beruntung!"
13:13 Tetapi Yerobeam mengirim suatu pasukan penghadang yang harus membuat gerakan keliling supaya sampai di belakang mereka, sehingga induk pasukannya berada di depan Yehuda dan pasukan-pasukan penghadang di belakang mereka.
13:14 Ketika Yehuda menoleh ke belakang, lihatlah, mereka harus menghadapi pertempuran dari depan dan dari belakang. Mereka berteriak kepada TUHAN, sedang para imam meniup nafiri,
13:15 dan orang-orang Yehuda memekikkan pekik perang. Pada saat orang-orang Yehuda itu memekikkan pekik perang, Allah memukul kalah Yerobeam dan segenap orang Israel oleh Abia dan Yehuda.
13:16 Orang Israel lari dari depan Yehuda, tetapi Allah menyerahkan mereka ke dalam tangan Yehuda.
13:17 Abia dengan laskarnya mendatangkan kekalahan yang besar kepada mereka. Dari orang Israel mati terbunuh lima ratus ribu orang pilihan.
13:18 Demikianlah orang Israel ditundukkan pada waktu itu, sedang orang Yehuda menjadi kokoh, karena mereka mengandalkan diri kepada TUHAN, Allah nenek moyang mereka.
13:19 Abia mengejar Yerobeam dan merebut dari padanya beberapa kota, yakni Betel dengan segala anak kotanya, Yesana dengan segala anak kotanya dan Efron dengan segala anak kotanya.
13:20 Tak pernah lagi Yerobeam mendapat kekuatan di zaman Abia. TUHAN memukul dia, sehingga ia mati.
13:21 Abia menunjukkan dirinya kuat. Ia mengambil empat belas isteri dan memperanakkan dua puluh dua anak laki-laki dan enam belas anak perempuan.
13:22 Selebihnya dari riwayat Abia, langkah-langkahnya dan titah-titahnya, tertulis dalam kitab sejarah nabi Ido.

Abia adalah anak dari Rehabeam. setelah salomo meninggal kerajaan Israel terpecah menjadi dua. yang satu dipimpim oleh Rehabeam dan yang lainnya dipimpin oleh Yerobeam. kerajaan yang dipimpim oleh Rehabeam disebutkan dalam Akitab sebagai kerajaan Yehuda, sehingga ia disebut sebagai 'king of Judah' sedangkan Yerobeam memimpin kerajaan Israel.
peta wilayah Kerajaan Israel



Peta kerajaan Yehuda

Kerajaan ini mulai terpecah setelah Salomo meninggal dan kepimpinannya diteruskan oleh anaknya Rehabeam. Dalam 2 Tawarikh 10 disebutkan bahwa Rehabeam mengambil keputusan yang salah karena lebih mendengarkan nasehat dari orang-orang yang tidak berpengalaman sehingga orang Israel pun memilih untuk tidak berpihak padanya dan akhirnya mereka lebih meilih Yerobeam.
Pada masa pemerintahan Rehabeam, kedua kerajaan ini (Israel dan Yehuda) selalu berperang. Hal ini terus berlanjut sampai masa pemerintahan Abia, anak dari Rehabeam.

Dalam bacaan di atas kita dapat melihat jelas perbedaan dari kedua kerajaan ini dalam hal ketaatan.

Kerajaan Israel yang dipimpin oleh Yerobeam rupanya mulai berbelok dari ketetapan-ketetapan Tuhan sehingga dalam ayat 19 disebutkan bahwa mereka telah menyingkirkan imam-imam Tuhan dan mengangkat siapa saja untuk menjadi imam karena mengikuti kebiasaan bangsa-bangsa negeri lain. Hal ini tentu bertentangan dengan ketetapan yang Tuhan buat bahwa anak-anak Harun dan suku Lewi yang memegang jabatan untuk melayani dalam rumah Tuhan dan membakar korban untuk Tuhan. Selain itu mereka juga sudah berpaling dari Tuhan dan tidak lagi mengandalkan Tuhan.

Sangat jauh berbeda dari pemerintahan Yerobeam, Abia lebih memilih untuk taat pada Tuhan. Dia berpegang teguh pada ketetapan yang sudah dibuat dan selalu mengandalkan Tuhan. anak-anak Harunlah yang memegang jabatan sebagai imam dan orang Lewi tetap menjalankan tugas mereka yakni setiap pagi dan petang membakar korban bakaran dan korban wangi-wangian serta tetap teguh menjalankan kewajiban mereka di hadapan Tuhan.

Dan pada akhirnya kita melihat jelas bahwa orang-orang yang mengandalkan Tuhan tidak ditinggalkanNya. ketika orang-orang Israel menyerang orang Yehuda dari depan dan dari belakang, sehingga orang Yehuda dalam keadaan terhimpit yang mereka lakukan adalah berharap kepada Tuhan. Alkitab dengan jelas menceritakan bahwa mereka berteriak meminta tolong pada Tuhan dan meniup nafiri dan akhirnya....Allah memukul kalah Yerobeam dan segenap orang Israel oleh Abia dan Yehuda (ayat 15).
Tuhan tidak berpihak pada kerajaan Israel tapi kepada Yehuda bahkan Ia mengokohkan kerajaan itu karena mereka mengandalkan diri kepada TUHAN, Allah nenek moyang mereka (ayat 18).
Tidak sampai disini saja tapi Tuhan juga memberikan beberapa kota kepada Abia untuk ditaklukan. kemenangan demi kemenangan diberikan keada Abia tapi Yerobeam berakhir dengan tragis karena Tuhan sendiri yang memukulnya sehingga ia mati.

Beberapa hal penting yang dapat kita pelajari dari bagian Firman Tuhan ini adalah;

  • Belajarlah untuk taat. Yerobeam berubah taat dan membiarkan dirinya dipengaruhi oleh kebiasaan bangsa-bangsa lain yang tidak mengenal Allah sehingga ia menggantikan ketetapan yang sudah Tuhan buat. Dalam hidup ini ada banyak hal yang kita anggap baik tapi mungkin sebenarnya tidak benar. Apa yang baik tidak selamanya benar, untuk itu kita perlu menyelidiki Firman untuk mncari tahu apa yang Tuhan katakan. Kita perlu belajar untuk mendengar dan taat pada ketetapan-ketetapan Tuhan.
  • Kita perlu menjaga hubungan pribadi kita bersama Tuhan. Hal yang menarik buat saya secara pribadi adalah bahwa orang Yehuda selalu membakar korban bakaran dan wangi-wangian kepada Tuhan setiap pagi dan petang. Bagi saya, ayat ini berbicara tentang hubungan pribadi saya dengan Tuhan. Korban apa yang saya bawa kepadanya dalam penyembahan saya. Apakah penyembahan itu sudah menjadi kebiasaan belaka karena menganggapkannya sebagai rutinitas atau lahir dari hati yang hancur dan rindu akan hadiratNya. 
  • Kita belajar untuk mengandalkan Tuhan. Banyak kali kita menjadikan Tuhan sebagai pilihan terakhir ketika semua usaha kita tidak berhasil. Hari ini kita diajarkan untuk menjadikanNya penolong satu-satunya, menjadikan Tuhan yang terutama dalam hidup dan bukan pilihan terakhir. Suku Yehuda tidak mengandalkan pahlawan-pahlawan perang tapi mereka berharap pada Tuhan Allah sehingga ketika mereka terhimpit oleh pasukan Israel, Tuhan menjadi andalan mereka satu-satunya dan akhirnya kemenangan ada pada orang-orang yang berharap pada Tuhan. 
Jadikan Tuhan andalan hidupmu dan belajarlah untuk berpegang teguh pada setiap ketetapanNya maka kau akan melihat bagaimana Ia bkerja secara luar biasa atas setiap pergumulanmu..

Selamat merayakan ibadah Reformasi...
Tuhan memberkati!





Saturday, October 22, 2011

Optimis or Pesimis?

Syalom... selamat hari Minggu :)

btw hari ini saya sangat senang karena bisa update lagi postingan di blog..
smoga kita semua masih sehat dan tidak patah semangat dalam menghadapi hari-hari ke depan..
optimis vs pesimis

Berbicara tentang semangat hidup, beberapa hari terakhir ini saya mendapat rema tentang 'bersikap optimis'.
ada dua bagian Firman Tuhan yang berbicara pada saya sekaligus, yang satu dalam renungan pribadi saya dan yang lainnya dalam materi yang saya ajarkan pada anak-anak sekolah minggu. bahkan Tuhan pun berbicara lewat lagu kidung jemaat yang saya nyanyikan pagi tadi di kebaktian utama.

bagian Firman Tuhan yang pertama terambil dari Kitab Ulangan 31:1-8


31:1 Kemudian pergilah Musa, lalu mengatakan segala perkataan ini kepada seluruh orang Israel.
31:2 Berkatalah ia kepada mereka: "Aku sekarang berumur seratus dua puluh tahun; aku tidak dapat giat lagi, dan TUHAN telah berfirman kepadaku: Sungai Yordan ini tidak akan kauseberangi.
31:3 TUHAN, Allahmu, Dialah yang akan menyeberang di depanmu; Dialah yang akan memunahkan bangsa-bangsa itu dari hadapanmu, sehingga engkau dapat memiliki negeri mereka; Yosua, dialah yang akan menyeberang di depanmu, seperti yang difirmankan TUHAN.
31:4 Dan TUHAN akan melakukan terhadap mereka seperti yang dilakukan-Nya terhadap Sihon dan Og, raja-raja orang Amori, yang telah dipunahkan-Nya itu, dan terhadap negeri mereka.
31:5 TUHAN akan menyerahkan mereka kepadamu dan haruslah kamu melakukan kepada mereka tepat seperti perintah yang kusampaikan kepadamu.
31:6 Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau."
31:7 Lalu Musa memanggil Yosua dan berkata kepadanya di depan seluruh orang Israel: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkau akan masuk bersama-sama dengan bangsa ini ke negeri yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyang mereka untuk memberikannya kepada mereka, dan engkau akan memimpin mereka sampai mereka memilikinya.
31:8 Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati."

Dalam bacaan ini, Musa akan memberikan tanggungjawab yang sebelumnya ia jalani kepada Yosua, untuk menggantikannya memimpin umat Israel. itu merupakan satu tanggungjawab yang tidaklah mudah. kita tau seperti apa bangsa Israel. bangsa yang tegar tengkuk. mereka bahkan masih dapat meragukan penyertaan Tuhan sekalipun telah melihat dengan mata kepala mereka sendiri perbuatan-perbuatan besar yang dibuat oleh Tuhan. 
jadi dapat kita tebak seperti apa perasaan Yosua saat itu. dia pasti merasa sedikit kuatir, itu bisa saja terjadi apabila ia membayangkan apa yang harus ia lakukan ke depan, mengingat bangsa Israel sudah terbiasa dipimpin oleh Musa, dan kini harus digantikan oleh Yosua. selain itu Yosua akan memimpin bangsa Israel masuk tanah perjanjian. semuanya itu adalah tanggung jawab besar.
Tapi dalam semua hal2 besar yang harus dihadapinya, Tuhan kembali berbicara dan mengingatkan dia lewat Musa bahwa "31:8 Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati."

Disini saya belajar bahwa semkin besar kepercayaan yang Tuhan berikan maka semakin besar pula tantangan yang mungkin akan kita hadapi. tapi dalam semuanya itu Tuhan memberikan satu janji penyertaan yang tidak akan mungkin diingkariNya yakni "Dia sendiri yang akan berjalan di depan kita dan Dia tidak akan pernah meninggalkan kita. karena itu kita harus terus optimis menghadapi hidup sebab Tuhan selalu menyertai tiap langkah kaki kita.

Bagian Firman Tuhan lain yang juga berbicara tentang optimisme terambil dalam Bilangan 13: 25-14:9 

13:25 Sesudah lewat empat puluh hari pulanglah mereka dari pengintaian negeri itu,
13:26 dan langsung datang kepada Musa, Harun dan segenap umat Israel di Kadesh, di padang gurun Paran. Mereka membawa pulang kabar kepada keduanya dan kepada segenap umat itu dan memperlihatkan kepada sekaliannya hasil negeri itu.
13:27 Mereka menceritakan kepadanya: "Kami sudah masuk ke negeri, ke mana kausuruh kami, dan memang negeri itu berlimpah-limpah susu dan madunya, dan inilah hasilnya.
13:28 Hanya, bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu dan sangat besar, juga keturunan Enak telah kami lihat di sana.
13:29 Orang Amalek diam di Tanah Negeb, orang Het, orang Yebus dan orang Amori diam di pegunungan, orang Kanaan diam sepanjang laut dan sepanjang tepi sungai Yordan."
13:30 Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: "Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!"
13:31 Tetapi orang-orang yang pergi ke sana bersama-sama dengan dia berkata: "Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita."
13:32 Juga mereka menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka, dengan berkata: "Negeri yang telah kami lalui untuk diintai adalah suatu negeri yang memakan penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana adalah orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya.
13:33 Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa, orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami."
14:1 Lalu segenap umat itu mengeluarkan suara nyaring dan bangsa itu menangis pada malam itu.
14:2 Bersungut-sungutlah semua orang Israel kepada Musa dan Harun; dan segenap umat itu berkata kepada mereka: "Ah, sekiranya kami mati di tanah Mesir, atau di padang gurun ini!
14:3 Mengapakah TUHAN membawa kami ke negeri ini, supaya kami tewas oleh pedang, dan isteri serta anak-anak kami menjadi tawanan? Bukankah lebih baik kami pulang ke Mesir?"
14:4 Dan mereka berkata seorang kepada yang lain: "Baiklah kita mengangkat seorang pemimpin, lalu pulang ke Mesir."
14:5 Lalu sujudlah Musa dan Harun di depan mata seluruh jemaah Israel yang berkumpul di situ.
14:6 Tetapi Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune, yang termasuk orang-orang yang telah mengintai negeri itu, mengoyakkan pakaiannya,
14:7 dan berkata kepada segenap umat Israel: "Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya.
14:8 Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.
14:9 Hanya, janganlah memberontak kepada TUHAN, dan janganlah takut kepada bangsa negeri itu, sebab mereka akan kita telan habis. Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang TUHAN menyertai kita; janganlah takut kepada mereka."

Bagian Firman Tuhan ini menceritakan tentang 12 pengintai yang diutus untuk mengintai tanah yang dijanjikan Tuhan kepada umat Israel. mereka adalah orang-orang terpilih dari 12 suku Israel dimana salah satunya adlah Yosua bin Nun yang kemudian akan menggantikan Musa memimpin umat ini (pada bagian FirTu sebelumnya). Di sini kita akan mendapatkan gambaran yang sangat jelas tentang perbedaan antara orang optimis dan pesimis dan perbedaan keduanya terletak pada cara mereka melihat masalah. 
12 orang pengintai ini pergi dan melihat tanah yang sama, yakni tanah perjanjian 'Kanaan', suatu tanah yang subur, penuh dengan susu dan madu. Akan tetapi mereka melihat dari sudut pandang yang berbeda. 10 orang yang lain pulang dan membawa kabar bahwa tanah itu memang penuh dengan sus dan madu tapi...... nah pada bagian ini mereka berfokus pada masalahnya yakni orang-orang yang tinggal di tanah ini adalah orang keturunan raksasa. 10 orang pengintai ini mematahkan semangat orang Israel sehingga mereka bahkan sempat berpikir untuk kmbali ke Mesir dan jadi budak disana. bisa kita lihat bagaimana kerasnya hati orang israel yang sebenarnya mencerminkan diri kita sendiri. 
Banyak kali kita pun seperi umat Israel. kita mendengar janji Tuhan, kita mengalami penyertaan Tuhan tapi saat masalah datang yang menjadi fokus kita adalah pada masalah itu sendiri bukan pada siapa yang menyertai kita sehingga kita mulai meragukan Tuhan bahkan sempat berpikir untuk kembali hidup dalam dosa. 

Tetapi dalam kekalutan itu, ada 2 orang pengintai lain yang datang dan membawa kabar yang berbeda. kedua orang ini adalah Kaleb bin Yefune dan Yosua bin Nun. Apa yang mereka sampaikan ada pada ayat 7-9 ;

"dan berkata kepada segenap umat Israel: "Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya. Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Hanya, janganlah memberontak kepada TUHAN, dan janganlah takut kepada bangsa negeri itu, sebab mereka akan kita telan habis. Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang TUHAN menyertai kita; janganlah takut kepada mereka."

Hal yang mereka sampaikan tentu jauh berbeda dengan apa yang disampaikan 10 pengintai lainnya. mereka tidak mengelak bahwa negeri itu didiami oleh orang-orang raksasa TAPI yang menjadi fokus penyampaikan mereka adalah bahwa mereka YAKIN jika Tuhan berkenan menuntun maka tak peduli sebesar apapun rintangan yang ada pasti dapat ditaklukan. Tuhan menjadi fokus mereka, mata mereka idak berfokus pada masalah tapi pada TUHAN yang mneyertai mereka.

Sekali lagi, ini berbicara tentang apa yang jadi fokus kita. Mereka sama-sama melihat tanah yang sama dengan rintangan yang sama tapi yang membuat mereka berbeda adalah fokus mereka. 
Sebagai orang beriman kita tidak diajarkan untuk lari dari masalah tapi menghadapi masalah itu dengan suatu keyakinan bahwa Tuhan sumber kemenangan yang akan menuntun kita menaklukan setiap 'raksasa' dalam hidup. 

apakah raksasa dalam hidupmu terlihat begitu manakutkan?

Dengar! hari ini Tuhan katakan padamu bahwa IA lebih besar dari 'raksasa-raksasa' itu. Tangan kananNya memberimu kemenangan.

akhirnya saya menutup sharing hari ini dengan satu lagu dari kidung jemaat no. 438. lagu ini sangat memberkati saya. baca liriknya dan cobalah bernyanyi, kamu pun pasti dikuatkan.. GBU


KJ 438 "Apapun Juga Menimpamu" 

Apapun juga menimpamu, Tuhan menjagamu.


Naungan kasihNya pelindungmu, Tuhan menjagamu.
Tuhan menjagamu waktu tenang atau tegang,
Ia menjagamu, Tuhan menjagamu.

Bila menanggung beban berat, Tuhan menjagamu.
Masa depanmu kelam pekat? Tuhan menjagamu.
Tuhan menjagamu waktu tenang atau tegang,
Ia menjagamu, Tuhan menjagamu.

DipeliharaNya hidupmu; Tuhan menjagamu
dan didengarkanNya doamu; Tuhan menjagamu.
Tuhan menjagamu waktu tenang atau tegang,
Ia menjagamu, Tuhan menjagamu.

Cobaan apa mengganggumu? Tuhan menjagamu.
Buatlah Yesus sandaranmu; Dia menjagamu.
Tuhan menjagamu waktu tenang atau tegang,
Ia menjagamu, Tuhan menjagamu.


Sunday, October 16, 2011

Galeri Foto Bulan Keluarga

Praise God akhirnya saya bisa update postingan di blog ini lagi..
huaaaah...minggu2 yang baru saja berlalu memang sangat padat, saya sampai berharap bisa jadi 'the sleeping beauty' untuk beberapa saat karena saya hampir tidak bisa menikmati apa yang namanya istirahat.
Puji Tuhan, saya diajarkan Tuhan untuk tidak 'komat-kamit' alias protes karena ini memang keputusan pribadi saya untuk memiliki banyak aktivitas, baik mengajar di sekolah, di bimbel or pelayanan di gereja, semuanya harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab karena semuanya pelayanan..

oke, langsung saja.. kali ini yang akan saya bagikan bukan renungan tapi beberapa jepretan dari teman-teman gereja saya. foto-foto ini menggambarkan suasana ibadah selama bulan keluarga di gereja saya. karena bulan Oktober adalah bulan keluarga maka liturginya juga berbeda dan setiap minggu kami selalu menggunakan liturgi etnis; Timor (minggu pertama), Rote (minggu kedua), Alor (minggu ketiga), Sabu (minggu ke-4) dan Sumba (minggu ke-5).
bukan hanya liturgi saja tapi busana yang dikenakan juga sesuai dengan tema ibadahnya..hehehe seru kan?

Nah foto2 berikut ini diambil dalam kebaktian minggu pertama dan kedua, yakni etnis Timor dan Rote.
dimulai dari minggu pertama Oktober, etnis Timor;

iring-iringan pendeta dan majelis memasuki ruangan kebaktian
singers
dengan Bapak pendeta (kedua dari kiri)

foto bersama para liturgos

dan berikutnya adalah minggu kedua, etnis Rote... semuanya berpakaian ala te'o dan to'o. 
pelayan memasuki gedung kebaktian
Melan, anak sekolah minggu yang bertugas dalam liturgi

pelayanan memasuki ruang kebaktian

pengalungan stola
 ti'i langga, topi orang rote.. :)



Vokal Group Hosana

setelah kebaktian, bersalaman dengan pendeta dan majelis

organis kami.. :)

dan yang ini, para singers..hehehe (Saya & K' Elsy)

Yah, begitulah suasana ibadah selama 2 minggu ini.. bagaimana dengan gereja kalian? pasti lebih seru kan?

Selamat bulan keluarga ya.. Tuhan Yesus selalu memberkati.. :)


Sunday, October 2, 2011

Tubuh Kristus


Selamat Datang bulan Oktober!!!
saya membuka postingan bulan ini dengan renungan yag saya dengar dari kebaktian minggu pertama bulan keluarga..
Dalam gereja GMIT kami selalu merayakan bulan Oktober sebagai bulan keluarga, bulan dimana setiap keluarga mulai membangun atau memperbaiki persekutuan dalam rumah masing2 yang mungkin hampir redup. So, it's about keeping the flame on...
Jadi minggu pertama ini renungannya adalah tentang "Keluarga sebagai tubuh Kristus" dan Firman Tuhan terambil dari 1 korintus 12: 21-27:


12:21 Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: "Aku tidak membutuhkan engkau." Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: "Aku tidak membutuhkan engkau."
12:22 Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan.
12:23 Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus.
12:24 Hal itu tidak dibutuhkan oleh anggota-anggota kita yang elok. Allah telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sehingga kepada anggota-anggota yang tidak mulia diberikan penghormatan khusus,
12:25 supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan.
12:26 Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita.
12:27 Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya.

Manusia adalah makhluk yang utuh, suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Itu sebabnya saat 'tangan' berbuat kesalahan kita tidak hanya dapat menyalahkan tangan saja. setiap anggota tubuh, baik tangan, mata atau kaki semuanya terhubung dalam satu pribadi yakni manusia. Ketika kita lapar, otak akan berespon dan memberi perintah kepada tangan dan mata untuk bergerak dan pergi menganbil makanan lalu makan. Ini menunjukan bahwa setiap anggota saling berhubungan atau memiliki komunikasi.

Sama seperti tubuh, keluarga juga sebenarnya memiliki suatu hubungan yang sama. Setiap anggota keluarga membutuhkan komunikasi yang baik untuk terus menjaga keutuhan dalam keluarga. Kenapa keutuhuhan keluarga itu begitu penting? Ada satu hal yang luar biasa yang akan terjadi jika sebuah keluarga bersatu dan hidup rukun. hal inilah yang tidak disukai iblis sehingga ia selalu berusaha menghancurkan keutuhan setiap rumah tangga Kristen.

Mazmur 133 secara jelas menyingkapkan hal besar yang akan terjadi dibalik keutuhan keluarga;

133:1 Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!
133:2 Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.
133:3 Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.


Rupanya Tuhan menyimpan berkat yang besar di dalam persekutuan keluarga Kristen yang utuh. Dimana ada persekutuan keluarga yang rukun kesitulah berkat Tuhan tertuju sebab keluarga adalah tubuh Kristus. Bagaiman mungkin tubuh itu dapat berfungsi dengan baik jika tangan begitu egois tidak mau mendengar perintah otak, dan kaki enggan melangkah untuk membantu tangan yang ingin meraih sesuatu?
Disinilah kita sebagai anggota keluarga perlu belajar untuk menghilangkan ke-akuan kita dan berusaha mengekang segala keangkuhan yang dapat menghancurkan kerukunan dalam keluarga.

Hari ini apa yang menjadi pergumulan dalam keluargamu? apakah kau sedang berjuang dengan keegoisan?
jika hal itu dapat merusak kerukunan dalam keluarga, maka alangkah baiknya kau berdoa dan minta Tuhan berikan kerendahan hati dan Roh yang mau tunduk pada kepala keluarga, yakni Kristus.
Ingatlah bahwa dalam kerukunan kesitulah berkat Tuhan dicurahkan...

Luangkan waktu untuk mendengar dan kembali bangun komunikasi dalam keluarga karena setiap anggota keluarga bertanggung jawab dalam menjaga keutuhan itu.

Happy Family Month!!!

GBU