Pagi ini saya ingin berbagi sedikit tentang efek berbuat baik.
Secara kebetulan saya membaca sebuah artikel di Kompas.com tentang Berbuat baik pada sesama bisa redakan stres. Waktu lihat judul artikelnya saya langsung tersenyum. Kenapa? jelas saja karena saya merasa 'betapa terlambatnya para ilmuwan ini'. lol.
Jauh sebelum diadakan penelitian tentang efek positif dari perbuatan baik, Alkitab sudah menjelaskannya lebih dahulu, sama halnya dengan efek tertawa. Amsal Salomo sudah mengingatkan kita terlebih dahulu bahwa 'hati yang gembira adalah obat'. jadi dimanakah kita dapat menemukan kunci untuk menghilangkan stres?
Galatia 6:9 'Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.
2 Tesalonika 3:13 Dan kamu, saudara-saudara, janganlah jemu-jemu berbuat apa yang baik
Rasul Paulus mengingatkan jemaat di Galatia dan Tesalonika untuk tidak jemu-jemu berbuat baik karena akan ada hasil yang kita tuai dari perbutana baik itu. Hasilnya tentu sesuatu yang tak terukur dengan uang or hal materil sebab kebahagian sejati tidak dapat dibeli dengan uang.
Stres adalah akar segala penyakit. Saya pernah saking stresnya berujung pada maag dan sejak saat itu saya sadar bahwa cara untuk sembuh dari maag adalah 'jangan stres'.
Lalu bagaimana untuk bisa menghindari stres? Sederhana saja, 'kembali pada Alkitab'. Setiap hari pastikan Firman Allah yang paling pertama kau makan. Saat kau membuka hatimu untuk dipenuhi dengan Firman Allah maka saat kau terjebak untuk masuk dalam situasi yang dapat membuatmu stres, Roh Kudus akan mengingatkanmu untuk tetap bersukacita dan memampukanmu untuk bertindak sesuai dengan kehendak Allah.
Jadi pagi ini apakah sarapan pertama anda?
Pastikan Firman Allah menjadi menu utama yang paling lezat dan selebihnya bagikanlah kasih Allah pada sesama maka anda dapat tersenyum dan mengucapkan selamat tinggal pada stress.
Tuhan memberkatimu!!!