Sunday, August 11, 2013
Tuesday, July 2, 2013
Monday, March 4, 2013
Tuesday, February 19, 2013
Joyful Tuesday; Mujizat-Mujizat Kecil
Semangat pagi!!!!
Hari ini saya mau berbagi sedikit kesaksian.. mungkin kedengaran agak konyol tapi percayalah bahwa Tuhan juga bekerja lewat setiap kekonyolan dalam hidup kita (Roma 8:28).
Ceritanya dimulai pagi tadi waktu saya terburu-buru mau berangkat ke sekolah. Saya lupa di mana saya letakan pakaian seragam saya. Pusing cari kesana ke mari saya mulai sedikit menggerutu, sepertinya sukacita pagi mulai memudar. tapi ada satu suara di hati yang mengingatkan saya, "Carilah maka akan kamu temukan". Ok, kata saya dalam hati, saya pun menurut. Terus saya lanjutkan pencaharian dengan lebih tenang dan teliti dengan membongkar isi lemari pakaian saya satu persatu dan akhirnya...it's there!!! yup, saya temukan juga.
Saya pikir semuanya akan berhenti sampai di situ tapi ternyata ada satu lagi cerita seru... Setelah selesai pakaian dan mau berangkat, saya ingat kalau saya belum pakai jam tangan, maka saya pun pergi ke tempat di mana saya selalu letakan jam tangan saya (note: saya cukup pelupa jadi saya selalu menyiasatinya dengan meletakan benda-benda penting pada tempat tertentu). Awalnya aman-aman saja karena jam itu ada di tempatnya tapi waktu mau dipakai, wah!!! Satu masalah lagi... karet pengaitnya hilang... T.T
Saya hampir nangis karena merasa sebal dengan keadaan pagi ini. Apa saya harus ke sekolah tanpa jam tangan? karena saya tidak mau membuang-buang waktu maka saya langsung memasukan jam tangan itu ke saku baju seragam dan langsung ke meja makan untuk sarapan. Saya pikir tidak apalah kalau tidak bisa dipakai, toh saya masih bisa lihat jamnya dari saku baju. Tapi itu juga dengan sedikit emosi karena merasa hari ini sedikit 'gila'.
Dan saya meneruskan aktivitas pagi itu di meja makan. setelah sarapan, saya siap berangkat tapi suara hati saya memaksa saya untuk kembali ke tempat jam tangan untuk melihat lagi pengait karetnya. Yah, saya juga menurut. dan akhirnya.... treng treng!!!! Yah, it's there. saya ketemu. Bisa dibayagkan betapa gembiranya saya menemukan apa yang saya cari. Akhirnya saya menarik pelajaran pentng pagi itu: sesuatu yang kita cari tapi belum ketemu, belum berarti hilang.. teruslah mencari karena "Mintalah maka akan diberikan keppadamu, carilah maka kamu akan mendapatkannya, dan ketoklah maka pintu akan dibukakakan bagimu."
Saya pikir selesai sampai di sini saja tapi suatu mujizat yang lain terjadi... Charger laptop saya yang kemarin-kemarin rusak hari ini entah bagaimana bisa nyala.. kya!!!! senangnya.. padahal saya sudah mulai kalkulasi pengeluaran bulan depan yang bakalan membengkak dengan biaya charger laptop baru. Oh, God is so good!
Pelajaran lain hari ini:
Banyak kali kita tidak melihat mujizat karena kita menantikan sesuatu yang besar. Belajarlah untuk melihat hal-hal kecil yang Tuhan buat lewat setiap hal yang kita anggap "konyol" karena "Tuhan bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia".
Have a blessed Tuesday!
God bless you...
Hari ini saya mau berbagi sedikit kesaksian.. mungkin kedengaran agak konyol tapi percayalah bahwa Tuhan juga bekerja lewat setiap kekonyolan dalam hidup kita (Roma 8:28).
Ceritanya dimulai pagi tadi waktu saya terburu-buru mau berangkat ke sekolah. Saya lupa di mana saya letakan pakaian seragam saya. Pusing cari kesana ke mari saya mulai sedikit menggerutu, sepertinya sukacita pagi mulai memudar. tapi ada satu suara di hati yang mengingatkan saya, "Carilah maka akan kamu temukan". Ok, kata saya dalam hati, saya pun menurut. Terus saya lanjutkan pencaharian dengan lebih tenang dan teliti dengan membongkar isi lemari pakaian saya satu persatu dan akhirnya...it's there!!! yup, saya temukan juga.
Saya pikir semuanya akan berhenti sampai di situ tapi ternyata ada satu lagi cerita seru... Setelah selesai pakaian dan mau berangkat, saya ingat kalau saya belum pakai jam tangan, maka saya pun pergi ke tempat di mana saya selalu letakan jam tangan saya (note: saya cukup pelupa jadi saya selalu menyiasatinya dengan meletakan benda-benda penting pada tempat tertentu). Awalnya aman-aman saja karena jam itu ada di tempatnya tapi waktu mau dipakai, wah!!! Satu masalah lagi... karet pengaitnya hilang... T.T
Saya hampir nangis karena merasa sebal dengan keadaan pagi ini. Apa saya harus ke sekolah tanpa jam tangan? karena saya tidak mau membuang-buang waktu maka saya langsung memasukan jam tangan itu ke saku baju seragam dan langsung ke meja makan untuk sarapan. Saya pikir tidak apalah kalau tidak bisa dipakai, toh saya masih bisa lihat jamnya dari saku baju. Tapi itu juga dengan sedikit emosi karena merasa hari ini sedikit 'gila'.
Dan saya meneruskan aktivitas pagi itu di meja makan. setelah sarapan, saya siap berangkat tapi suara hati saya memaksa saya untuk kembali ke tempat jam tangan untuk melihat lagi pengait karetnya. Yah, saya juga menurut. dan akhirnya.... treng treng!!!! Yah, it's there. saya ketemu. Bisa dibayagkan betapa gembiranya saya menemukan apa yang saya cari. Akhirnya saya menarik pelajaran pentng pagi itu: sesuatu yang kita cari tapi belum ketemu, belum berarti hilang.. teruslah mencari karena "Mintalah maka akan diberikan keppadamu, carilah maka kamu akan mendapatkannya, dan ketoklah maka pintu akan dibukakakan bagimu."
Saya pikir selesai sampai di sini saja tapi suatu mujizat yang lain terjadi... Charger laptop saya yang kemarin-kemarin rusak hari ini entah bagaimana bisa nyala.. kya!!!! senangnya.. padahal saya sudah mulai kalkulasi pengeluaran bulan depan yang bakalan membengkak dengan biaya charger laptop baru. Oh, God is so good!
Pelajaran lain hari ini:
Banyak kali kita tidak melihat mujizat karena kita menantikan sesuatu yang besar. Belajarlah untuk melihat hal-hal kecil yang Tuhan buat lewat setiap hal yang kita anggap "konyol" karena "Tuhan bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia".
Have a blessed Tuesday!
God bless you...
Sunday, January 27, 2013
Pandanglah Lagi dan Sucikan
Matius 6:30 Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?
Pernyataan Yesus yang sederhana selalu membingungkan kita, karena kita tidak berpikir sederhana. Bagaimana kita dapat mempertahankan kesederhanaan Yesus sehingga kita dapat memahami-Nya? Dengan menerima Roh-Nya, kita mengenal dan bersandar kepada-Nya, dan menaati-Nya ketika Dia menyampaikan kebenaran firman-Nya, hidup akan secara ajaib menjadi sederhana. Yesus meminta kta memikirkan "jika demikian Allah mendandani rumput di ladang...." betapa "terlebih lagi" Dia akan mendandani Anda, jika Anda tetap dalam hubungan yang benar dengan-Nya. Setiap kali kita mengalami kemunduran dalam persekutuan kita dengan Allah, ini karena kita memiliki pikiran yang tidak hormat bahwa kita merasa tahu lebih banyak dari pada Yesus Kristus. Kita mengijinkan "kekhawatiran dunia ini" masuk ke dalam hidup kita (Mat 13:22), dan melupakan janji tentang "terlebih lagi" dari Bapa Sorgawi kita.
"Pandanglah burung-burung di langit....." (Mat 6:26). Tugas mereka adalah mematuhi naluri yang telah diberikan Allah dan Allah menjaga mereka. Yesus berkata bahwa jika Anda mempunyai hubungan yang benar dengan-Nya dan mau menaati Roh-Nya di dalam Anda, Allah akan memelihara "kepentingan Anda juga.
"Perhatikanlah bunga bakung di padang...."(Mat 6:28). Mereka tumbuh di mana mereka ditanam. Banyak dari kita menolak untuk tumbuh di tempat Allah menanam kita. Dengan demikian kita tidak berakar di mana pun juga. Yesus berkata bahwa jika kita mau mengikuti hidup ilahi yang di dalam kita, Dia akan mengurus semua hal lain. Apakah Yesus berdusta kepada kita? Apakah kita mengalami "terlebih lagi" yang dijanjikan-Nya? Jika kita tidak mengalaminya, itu karena kita tidak mengikuti hidup ilahi yang sudah diberikan Allah kepada kita, dan memenuhi kepala kita dengan kekhawatiran dan pikiran yang membingungkan. Seberapa banyak waktu yang terbuang karena kita mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang bodoh kepada Allah, padahal seharusnya kita bebas sepenuhnya untuk memusatkan perhatian pada pelayanan kita bagi-Nya? Penyucian adalah tindakan memisahkan diri secara terus-menerus dari segala sesuatu selain yang ditetapkan Allah untuk saya lakukan. Ini bukanlah pengalaman yang hanya terjadi satu kali, tetapi suatu proses yang terus berlangsung. Apakah saya terus memisahkan diri dan memandang kepada Allah setiap hari?
(My Utmost For His Highest--Pengabdianku Bagi Kemuliaan-Nya, by Oswald Chambers)
Wednesday, January 23, 2013
Diubahkan Dengan Memandang Allah
2 Korintus 3:18 Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.
Karakteristik terbesar yang dapat ditampilakan oleh orang Kristen adalah keterbukaannya yang sempurna, tanpa selubung di hadapan Allah, sehingga hidupnya menjadi cermin bagi orang lain. Ketika Roh Kudus memenuhi kita, kita diubahkan dan dengan memandang kepada Allah kita menjadi cermin. Anda dapat selalu melihat kapan seseorang telah melihat kemuliaan Tuhan, karena roh di dalam Anda merasakan bahwa ia mencerminkan karakter Tuhan sendiri. waspadalah akan apa pun yang dapat menodai cermin yang ada di dalam diri Anda. Hampir selalu sesuatu yang baik yang akan menodainya---sesuatu yang baik tetapi bukan yang terbaik.
Aturan terpenting bagi kita adalah berkonsentrasi untuk menjaga supaya hidup kita terbuka kepada Allah. Abaikan segala sesuatu termasuk pekerjaan, pakaian, dan makanan. Kesibukan dalam berbagai hal dapat mengaburkan konsentrasi kita kepada Allah. Seharusnya kita menjaga diri supaya tetap memandang Dia, menjaga supaya hidup kita sepenuhnya rohani. Biarkanlah hal-hal lain datang dan pergi semaunya; biarkan orang lain mengkritik kita sekehendak hatinya; tetapi jangan izinkan apa pun mengaburkan hidup yang "tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah" (Kol 3:3). Jangan pernah membiarkan gaya hidup yang selalu tergesa-gesa mengganggu hubungan Anda untuk tetap tinggal di dalam-Nya. Ini mudah terjadi, tetapi kita harus waspada untuk melawannya. Pelajaran paling sulit dari hidup Kristen adalah belajar untuk terus-menerus "mencerminkan kemuliaan Allah".
(My Utmost For His Highest--Pengabdianku Bagi Kemuliaan-Nya, by Oswald Chambers)
Subscribe to:
Posts (Atom)